Wednesday, 1 January 2014

Cerpeeen



“Kesedihan Nisa Dalam Melodi”

Pagi telah datang,seperti yang telah aku duga ,aku harus mejalani check up yang ke-73 kalinya di tempat yang telah membuatku hampir gila,karena siapapun juga pasti tahu,berapa kalipun aku pergi ketempat ini,tetap saja nggak ada yang bisa menolongku.

Aku telah di vonis oleh dokter,bahwa nggak akan lama lagi aku akan meninggalkan dunia yang telah membuat aku menderita dan ingin cepat-cepat aku tinggalkan ini,bahkan sekarang dokter bilang aku nggak boleh ke sekolah lagi karena sekarang setiap harinya jantungku akan terasa sakit.

“Nisa,kenapa masih disini???”,suara dokter Uno yang tiba-tiba datang mengagetkanku.Dia adalah dokter kepercayaan mamaku untuk memeriksaku di rumah sakit ini.Aku langsung menutup dan menyembunyikan buku diary ku,buku yang selama ini setia menemaniku dan mendengarkan semua keluhanku.

“Mama kamu bilang,bahwa saya yang akan mengantarkan kamu pulang hari ini,” ujarnya ramah.Kata orang , dokter Uno adalah dokter idola di rumah sakit ini,selain berwajah indo-jerman,dia juga sangat baik,tetapi mengapa saat menatapku,wajahnya menjadi lebih pucat.

“Kenapa???kenapa dia masih nggak mau menjemputku???”,tanyaku pelan. “Bukan begitu,dia hanya sibuk saja,dan tidak bisa menjemput kamu”,dokter Uno mencoba menenangkanku. “Dari dulu dia selalu begitu,apa mungkin mama akan lebih senang kalau aku menghilang saja dokter???”,kataku sambil menatap kedua mata birunya.Bibirnya bergetar seakan ingin bicara,namun tidak tahu mau bicara apa.”Apakah dia sudah tahu kalau aku akan berhenti sekolah???”

“Iya…dia bilang terserah saja asalkan keadaanmu membaik”,ujar dokter Uno tersenyum kaku.
Nggak ada yang bisa ku lakukan selain tersenyum hambar.Dokter kenapa berbohong kepadaku???kenapa tidak jujur saja???karna aku tahu kalau sebenarnya mama tidak menginginkan anak yang penyakitan seperti aku,dan aku juga sangat tahu,dari dulu yang dokter katakana mengenai perasaan mama terhadapku itu semua hanyalah omong kosong belaka!!!

Sesampainya di depan rumah,rupanya Melo sudah menungguku,dia melambai-lambaikan sesuatu,seperti yang aku duga,itu adalah buku catatan.Senyumannya makin lebar ketika aku turun dari mobil,membuatku semakin ingin muntah saja.

“Nisyaa…semua catatan sudah aku catatin untuk kamu,jadi kamu tenang saja!!!”,ujarnya riang. “Melo memang baikkan???”,mama tiba-tiba muncul dari balik pintu.Dia langsung mencium kedua pipinya Melo dan membelai  rambutnya.Aku sama sekali nggak tahu apa yang sebenarnya membuat mama sayang banget sama si Melodi,saudara kembar ku itu,yang jelas aku tahu mengapa mama membenciku,tentu saja karna aku sakit.

Lalu Melo menyodorkan buku itu kepadaku, “Aku nggak butuh!!!,” tukasku sambil menerobos masuk rumah. “Dasar cewek bodoh,sampai kapan dia bakal sok baik begitu?padahal semua orang tahu,niat busuknya itu,dia cuma mau perhatian dari mama,”kataku dalam hati.

“Tapi catatan ini memang untuk kamu sya…!!!”serunya kepada ku di depan kamarku. “Aku nggak butuh dan nggak mau menerima apapun dari kamu!!!aku sudah bilang ini berkali-kali kan??kamu ini bodoh atau apa???”,bentakku keras kepadanya.

Tapi Melo masih saja berdiri di sana dan menangis. “Kenapa kamu begini???aku nggak salah,kenapa kamu selalu marah-marah sama aku…”,bisiknya dengan suara yang bergetar.ku tatap dia sejenak . “Percuma saja,dokter bilang aku nggak perlu sekolah lagi,jadi aku nggak butuh buku itu ! lebih baik kamu bawa buku itu dan pergi dari hadapan ku!”,desah ku.

Namun dia hanya terdiam dan terus menangis,entah apa yang sedang di pikirkannya,ini membuatku ingat kembali akan dua tahun yang lalu,saat mama bilang jantungku lemah dan nggak akan bisa hidup lebih lama lagi,saat itu yang menangis tersedu-sedu adalah Melodi,bukan aku.

“Ngapain kamu nangis???seharusnya kamu senang kan kalau aku nggak ada,bukannya semua akan jadi milik kamu???”,kata ku sambil bersandar di ranjang. “Kamu kira semua orang akan benci kamu???”, “Kamu kira itu nggak masalah kalau kamu sudah tidak boleh sekolah lagi???”,katanya dengan terisak-isak.

“Terus kenapa???aku memang nggak butuh sekolah!!!aku juga nggak punya teman,jadi percuma saja,lagian orang kayak kamu nggak akan pernah ngerti dengan perasaanku!!!”,pekikku kepadanya.
Seluruh tubuhnya bergetar.Baru ku sadari ternyata wajahnya sangat pucat.Segera aku tutup pintu kamarku.

***
Bel sekolah berdentang berkali-kali,namun aku tidak menghiraukannya.Satu-satunya tempat yang paling aku suka dari sekolah ini adalah atap gedung sekolah.sejak tahu bahwa aku nggak akan hidup lama lagi,aku tidak pernah menangis,tetapi aku menggantinya dengan berteriak yang hampir setiap hari ku lakukan di atap gedung itu,dan hari ini untuk terakhir kalinya,aku melangkah kesana,dan mengucapkan Selamat tinggal.

Aku kaget,tiba-tiba ada seseorang yang datang,dan ternyata itu adalah Dika,dia adalah teman sekelasku.Dia membawa sebuah buku yang di genggamnya,dan ternyata buku yang dibawanya itu adalah buku diaryku.

“Ini bukuku!!!kok bisa ada sama kamu???”desahku kesal kepadanya sambil menyambar buku diaryku dari tangannya. “Aku menemukan buku itu terjatuh di depan tangga,”jawabnya santai. “Kamu baca isinya???”

“Sorry….aku nggak hobi membaca diary cewek!!!”katanya sambil mengangkat bahunya. “Tapi bukankah itu sangat aneh kalau kita membenci saudara kita sendiri???,”ujarnya mengagetkanku.

Mendengar perkataan itu,aku sangat terkejut. “Kamu baca buku diary ku yaa…????memang kenapa kalau aku membenci Melodi???memang kenapa kalau aku dianggap aneh???Aku nggak peduli dengan semua itu!!!” bentakku kepadanya.
“Yang menatapmu aneh adalah kamu sendiri!!!bukan orang lain!!!” ujarnya kepadaku.

“Ooo…kamu kesini hanya untuk mengatakan itu???” tuturku setengah tertawa.Dika menatapku hampa, “Ibu kamu tadi menelponku,dia minta aku kasih tau kamu bahwa si Melodi sekarang ada di rumah sakit,jantungnya sangat lemah”,katanya hampa.

Aku tertawa geli mendengar perkataan Dika.Mungkin kalau si Melodi juga ada disini bersama kami pasti dia juga akan tertawa mendengar lelucon yang di buat oleh Dika ini.Tetapi saat ini Dika tidak ikut tertawa, “Kamu kira ini lucu???”sekarang saudara kembarmu sedang sakit dan berada di rumah sakit nisya….Dan kamu hanya bisa tertawa saja!!” bentaknya kepadaku tiba-tiba.

Mendengar perkataan dika itu tertawaku terhenti mendadak.apa benar melodi masuk rumah sakit.tapi kenapa dia yang berada di rumah sakit,kenapa bukan aku yang ada di sana,kan seharusnya aku yang berada di sana,karena aku yang sakit…!!!bentak ku dalam hati.
***

Aku langsung menuju ke rumah sakit.koridor demi koridor rumah sakit aku telusuri.dan akhirnya aku menemukan sesosok mama.dia sangat sedih sekali.di sampingnya  ada dokter uno,dan beberapa perawat wanita lainya.

“Ma…mama…..”tutur ku dengan nada pelan.tapi mama tidak menjawabku  “dokter,apa maksud semua ini dok…!!!”teriakku dengan perasaan yang bercampur aduk.namun mereka semua hanya terdiam saja,dan tidak dapat berkata apa-apa.

“Kenapa dokter diam saja?ayo kalian jelaskan,apa yang terjadi sebenarnya,cepat jelaskan kepada ku!!!

“Dia tidak ingin kamu tahu keadaan yang sebenarnya nisya…dan dia tidak ingin membuat kamu sedih,”jawab dokter uno yang membuat ku sedih.tanpa berpikir panjang aku segera menuju ke kamar nya melodi,tempat dia di rawat .saat sampai di kamarnya aku terkejut melihat sosok melo ,ia terlihat sangat lemah dan tidak berdaya tertidur di atas ranjang kamar di rumah sakit itu,aku langsung memeluk tubuhnya.

“Kenapa kamu terbaring disini?”isakku.”kan seharusnya aku yang berada di tempat ini,bukan kamu melo,tapi kenapa bisa jadi begini?”

Melo hanya tersenyum melihat ku.”aku berada di sini karna aku sakit nisya…”ujarnya.”aku  tahu nisya,aku tahu kalau kamu sebenarnya benci sama aku,aku tahu itu dari buku diary kamu,dan kamu juga ingin aku menghilang kan?”

Aku spontan terkejut mendengar perkataan Melodi itu.Sebenarnya aku membenci diriku sendiri, “Tidak apa-apa kamu membenciku,asal aku tahu kalau kamu tidak membenci mama,sebenarnya mama itu sayang sama kamu sya,tapi dia hanya lebih memperhatikan aku karna aku sedang sakit.” Aku hanya mengangguk tidak berbicara.

“Maaf Melo….maafkan aku..!!!” raungku kepadanya. “kamu tahu,begitu aku tahu kalau umurku nggak akan lama lagi,aku juga berpikir kalau aku akan membenci kamu juga,makanya aku suruh semua orang berbohong dan menyembunyikan keadaanaku sebenarnya,karna aku lebih suka kamu yang membenci aku dari pada aku yang membenci kamu nisya..!!!”

Kini semua telah berakhir,itu adalah kata-kata yang terakhir yang Melodi ucapkan.Sekarang dia telah meninggalkan kami semua untuk selamanya.Sungguh,aku sungguh sangat tidak percaya ini semua.

Melodi…..andai saja waktu itu bisa ku ulangi,mungkin saja saat ini aku sedang bersamamu,,,dan andai saja itu terjadi lagi,,aku berjanji akan selalu ada untukmu,,dan selalu bersama mu,,,dan kalau nanti kita terlahir kembali menjadi anak kembar,,aku berharap supaya kita bisa selalu hidup dalam kebahagiaan,,bukan dalam kesedihan yang kurasakan saat ini…

No comments:

Post a Comment